Sebenarnya kalau ikut itinerary dari Claudia, setelah dari Chinatown, tujuan kami berikutnya adalah Clarke Quay dan Orchard Road. Tapi karena waktu yang semakin mepet, dan tenaga yang semakin terkuras setelah jalan kaki entah berapa puluh kilometer hari itu, maka kami memutuskan untuk men-skip dua obyek tadi. Maka tujuan kami selanjutnya adalah menikmati sunset di Marina Barrage.
Dari Chinatown kita langsung naek MRT ke Marina Bay dengan transit dulu di stasiun MRT Dhoby Ghaut. Sampai di stasiun MRT Marina Bay, kita lanjut dengan menumpang free shuttle bus menuju Marina Barrage. Lagi-lagi saya salut dengan service pemerintah Singapura yang mempermudah transportasi umum warganya. Free shuttle bus ini kondisinya memang enggak lux, tapi udah sangat membantu pergerakan manusia untuk menuju Marina Barrage dari MRT Marina Bay, atau sebaliknya.
Marina Barrage. Bangunan bendungan yang berada di pinggir pantai ini nampaknya menjadi salah satu andalan pemerintah Singapura untuk menjaga keseimbangan alam negaranya. Tidak seperti bendungan kebanyakan di Indonesia, Marina Barrage justru lebih berfungsi sebagai pemisah antara air laut dengan air sungai. Tembok raksasa ini bisa dibuka tutup pintunya secara elektrik untuk mengatur debit air di sungai, sehingga meminimalisir terjadinya banjir yang disebabkan rob ataupun hujan deras.
Ada satu lagi fungsi Marina Barrage yang ga kalah penting. Singapura sebagai negara kecil yang ga punya sumber daya alam melimpah seperti Indonesia, tentu harus berpikir kreatif untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warganya, terutama ketersediaan air bersih. Nah Marina Barrage inilah yang berfungsi sebagai salah satu reservoir yang akan memasok kebutuhan air bersih untuk warganya. Air dari dam ini akan diolah sedemikan rupa menjadi air keran layak minum yang oleh pemerintah Singapore disebut sebagai NewWater. Continue reading