Archive for February, 2013


Melanjutkan cerita sebelumnya tentang Bangkok di sini, akan saya lanjutkan petualangan kami selama di Krabi, Thailand.

Singkat cerita kami sudah sampai di Good Dream Guesthouse setelah perjalanan darat semalaman dari Bangkok. Sebelumnya saya sudah booking hotel ini via internet, dan sudah saya bayar juga pakai pay pal. Good Dream direkomendasikan oleh beberapa traveller, termasuk Claudia Kaunang dalam bukunya travelling ke Singapura-Thailand-Malaysia. Kami booking kamar triple room dengan 3 single bed. Good Dream memiliki 2 guesthouse yang saling berhadapan. Kebetulan kamar kami berada di Good Dream 2, di seberang Good Dream 1 yang menjadi “kantor” pusatnya.

Ketika kami sampai di Krabi, jam baru menunjukkan pukul 8 pagi, dan tidak yakin diperbolehkan check in karena waktu check in normalnya jam 12 atau 1 siang. Ternyata Puji Tuhan, kamar ketika itu tidak penuh, sehingga kami bisa early check in tanpa biaya tambahan. Oya, fyi ketika itu (pertengahan 2011) Thailand Selatan termasuk Krabi habis dilanda badai yang cukup kuat, sehingga mungkin tidak banyak turis yang datang. Namun Puji Tuhan lagi, ketika kami sampai di sana, badai sudah reda, cuaca cerah dan sangat bersahabat.

1. Lisa with her bakery shop :) | 2. Krabi Town | 3. Good Dream 2 ruko paling kanan

1. Lisa with her bakery shop 🙂 | 2. Krabi Town | 3. Good Dream 2, ruko paling kanan

Krabi memiliki karakteristik seperti Phuket Town dan Patong. Krabi kami pilih, karena sebelumnya saya, adik bersama Bapak dan Ibu sudah pernah ke Phuket, jadi penasaran mau nyoba Krabi. Krabi Town sendiri tidak persis ada di dekat pantai dan relatif tidak terlalu ramai kotanya, karena kebanyakan turis memilih untuk menginap di Ao Nang area yang dekat pantai. Jarak Krabi Town dan Ao Nang tidak terlalu jauh, sekitar 20 menit berkendara. Kami memilih untuk menginap di area Krabi Town, karena pertimbangan mencari ketenangan dan tarif penginapan dan makan yang lebih murah.

Good Dream 2 Guesthouse di Krabi Town tempatnya cukup nyaman. Bangunannya mirip ruko sederhana setinggi 4 lantai. Lantai 1 khusus untuk lobi dan ruang makan. Kamar kami di lantai 2 adalah kamar terbesar dan dengan balkon menghadap ke jalan. Kamar non AC dengan 2 kipas angin besar dan kamar mandi luar. Tapi karena ketika itu Good Dream 2 hanya terisi 2 kamar termasuk kami, jadi serasa hotel pribadi. Kami sepakat untuk menobatkan hostel ini sebagai hostel terbaik selama  perjalanan 3 negara yang lalu. Dengan service yang lengkap, hostel yang masih baru dan bersih ini mematok harga yang cukup murah… cuma 15 USD atau sekitar 140 rb rupiah. Lalu kalau ingin internetan gratis kami tinggal nyebrang ke Good Dream 1.

Good Dream 2

Good Dream 2

Ketika sampai di Krabi, tidak terasa kami sudah 6 hari melakukan perjalanan. Selama 6 hari itu pula kami tidak pernah mencuci pakaian. Maka karena keterbatasan pakaian ganti, kami langsung mencuci masal di Good Dream, dan dijemur di balkon kamar. Hari itu kami sengaja tidak punya agenda apa-apa. Hanya ingin istirahat sambil jalan-jalan di sekitar Krabi Town. Saya sendiri langsung jatuh cinta dengan Krabi, karena

Continue reading

IMG_4824Kalau Singapura punya Orchard Road, nah Bangkok juga punya area pusat perbelanjaan (shopping belt) di daerah Siam (Rama Road). Area ini juga yang membuat kami melewatkan kunjungan ke Wat Arun. Adek dan pacar saya yang sudah kecapekan berjalan kaki di Grand Palace dan Wat Pho, tiba-tiba semacam mendapat suntikan tenaga ketika sampai di Siam Area ini. Hehe dasar kalau yang namanya belanja ga ada capeknya.

Karena saat itu sudah sekitar pukul 12 siang, kami memutuskan untuk makan siang dulu di foodcourt nya MBK Center. Berdasarkan buku yang saya baca, foodcourt ini menyediakan banyak pilihan makanan mulai dari yang non-Halal maupun yang Halal. Di sana kita membeli semacam voucher untuk melakukan transaksi di semua counter foodcourt. bila vouchernya sisa, bisa dikonversi ke dalam THB lagi.

MBK Foodcourt

MBK Foodcourt

Selesai makan siang, kami melanjutkan berbelanja di MBK Center. Bangunannya mirip semacam Mall/ITC Abassador Jakarta gitu, tapi ini lebih rapi. Adek dan pacar saya cukup banyak memborong kaos dan pakaian di sini. Saya sendiri membeli beberapa T-shirt khas Thailand yang dibandrol dengan harga nett 100 THB. Selesai dari MBK, kami melanjutkan perjalanan ke Siam Paragon, Discovery Mall, dan Central World. berbeda dengan MBK, ketiga mall yang saya sebutkan terakhir tadi konsep nya lebih lux, ya semacam Grand Indonesia dan Plaza Indonesia kalau di Jakarta. Kami tidak berbelanja apa-apa di tempat tersebut karena dana yang terbatas.

Lalu kami melanjutkan perjalanan ke Pratunam Market, semacam pasar tradisional yang menjual banyak barang dan kerajinan untuk oleh-oleh. Di sini kami kembali memborong beberapa helai T-shirt yang harganya hampir sama dengan di MBK, bedanya di sini harus pintar menawar. Ketika itu sudah menjelang sore hari, dan jalanan di Bangkok berubah menjadi Continue reading

IMG_4573Setelah dua malam sebelumnya sampai di Bangkok, baru hari ini kami benar-benar merasakan detak nadi City of Angels ini. Rencana kami hari ini adalah mengujungi beberapa obyek yang menjadi “must visit” di Bangkok, yaitu: Grand Palace, Wat Po dan Wat Arun yang lokasinya berdekatan. Jauh hari sebelum berangkat, saya sudah banyak melakukan riset kecil-kecilan melalui buku, majalah, blog, website dan milis terkait hal apa saja yang penting kita ketahui sebelum berkunjung ke obyek tersebut. Beberapa poin penting yang saya rangkum dan hasil pandangan mata di lokasi adalah:

1. Dari daerah Khaosan Road, untuk menuju ke Gand Palace bisa ditempuh dengan berjalan kaki. jaraknya cukup dekat, bisa ditempuh dalam 15 menit berjalan kaki. Tidak disarankan untuk menaiki tuk-tuk karena besarnya potensi scam. Scam seperti apa yang bisa terjadi pada kita, akan saya jelaskan pada poin 3.

2. Saat berjalan kaki menuju Grand Palace, anda akan melewati sebuah taman besar. Berdasarkan informasi yang saya peroleh, di taman tersebut ada beberapa orang yang sengaja melempar makanan burung di depan kita, sehingga burung banyak yang berkerumun. Setelahnya mereka akan meminta uang pengganti makanan tersebut kepada kita, walaupun kita tidak meminta mereka untuk menyebar makanan burung tersebut. Cara kami untuk menghindarinya adalah tidak melewati taman tersebut. Kami memilih berjalan di trotoar seberang jalan taman.

3. Setelah sampai di Grand Palace, cari pintu utama yang posisinya ada di ujung kanan dari pertigaan jalan setelah taman tadi. Bila kita salah pintu, kemungkinan besar kita akan terkena scam. ada orang yang berdiri di dekat pintu yang BUKAN utama tersebut, dan pintu itu tertutup. Orang tersebut akan mengatakan bahwa Grand Palace belum buka, dan anda akan ditawarkan untuk mengambil paket kunjungan ke beberapa kuil (Wat) kecil di Bangkok menggunakan tuk tuk. Harga yang mereka tawarkan cenderung Continue reading